MENU

Thursday, October 20, 2016

Journey Of Lulu Yudi : Cerita IVF Lulu Yudi | Cycle 1

Hai semuanya teman-teman..
Buat yang sering mampir ke Blog saya ini, saya ucapkan terima kasih ya.. senang rasanya kalau ada yang sedia membaca kisah klasik saya ini.. hehehe..

Mungkin untuk kalian yang sudah pernah baca kisah saya soal promil dan kesehatan tahu kalau sudah setahun ini saya menjalani beberapa program hamil. Tepat setahun lalu 19 Oktober 2015 lalu saya menjalani operasi, nah lengkapnya bisa kamu baca disini Robotic Surgery .. setelah saya menjalani operasi tersebut alhamdulillah kesehatan saya perlahan membaik, terutama rasa sakit yang tiap bulan menghampiri sudah hilang "Alhamdulillah" .. 6 bulan pasca operasi kami menunggu keputusan dr.Ivan untuk bisa memulai program IVF yang sudah kami inginkan dari awal. Tepat pada bulan Mei 2016 akhirnya kami bisa memulai program IVF tersebut dan inilah kisahnya ...

Setiap bulan kami rajin sekali kontrol untuk cek kesehatan rahim saya, operasi setahun lalu yang saya jalani memang mengenai rahim dan kalau ingin hamil itu rahim harus benar-benar sehat. Pasca operasi dan saya sudah bisa beraktifitas kembali, alhamdulillah saya masih diberikan kesibukan dengan adanya roadshow acara ZAURA Models bareng Hilo Soleha kebeberapa kota, biasanya dengan menyibukkan diri kadang kita jadi tidak terlalu terbawa emosi dan gak gampang baper :D Selain itu juga saya dan beberapa teman juga berencana untuk ada kegiatan ke Jepang bareng Wardah pada bulan Mei 2016 lalu .. Saat itu perasaan saya antara excited mau pergi dan banyak kegiatan tapi galau karena masih menunggu keputusan dokter kapankan saya bisa mulai IVF-nya???? 

29 Maret 2016
Saya ingat betul hari itu, saya pergi kontrol sendiri ke Morula karena suami sedang kurang sehat, jadi saya tidak memaksakan beliau untuk mendampingi. Saya hanya berpikir kontrol biasa saja. Tapi ternyata dr.Ivan bilang "Ok Lu, i'm happy ... kondisi kamu membaik .. kamu bisa mulai IVF jika mau paling telat mulainya besok (krn saya sudah di h4 haid) atau bisa dibulan depan" .. woah ini kata-kata yang ditunggu-tunggu banget .. antara senang tapi bingung karena suami saat itu tidak mendampingi, bingung untuk mengambil keputusan. Karena bagi saya tidak semudah itu juga bilang "Yes Dok" banyak yang musti saya obrolin sama-sama dengan suami, walau pun ini adalah keinginan kita berdua. Saat itu saya cuma bilang "dok, saya rekam yaa apa yang mau dokter bilang, supaya nanti saya bisa kasih rekamannya ke suami.." karena saya ingin suami mendengar secara detail dari dokter langsung. 

Dalam perjalanan pulang perasaan saya campur aduk, antara mikir kapan bisa mulai terus bahas kerjaan yang sedang berjalan dan pekerjaan yang akan datang .. yang pertama saya LINE saat itu adalah teman saya Aulia Hakim, karena rencananya saya akan ada project bareng bulan Mei ke Jepang. Saya khawatir kalau tiket pesawat sudah terbeli... lalu jawabannya "Belum ka, masih diproses" Ya Allah jawaban ini ngebuat lega banget perasaan, seperti dikasih jawaban untuk segera menjalani program, seperti dikasih jalan sama Allah untuk ikhtiar. 

Sesampainya dirumah saya langsung bicara dengan suami dan memberikan hasil rekaman pembicaraan saya dengan dokter ivan. Dengan segala pertimbangan Bismillah kami menjalani proses IVF akhir bulan April (karena menunggu jadwal haid selanjutnya) untuk mulai IVF pemeriksaan harus dilakukan saat haid hari ke2.

Kalau mungkin ada yang bertanya, kenapa sudah ingin tapi banyak hal yang dipertimbangkan???
Alasannya :
  • Saya ingin memulai program ini tanpa ada pikiran, beban sama sekali, kepingin santai menikmati setiap prosesnya.
  • Tidak di pungkiri biaya IVF itu juga menjadi salah satu hal yang musti dibahas dengan pasangan, karena dengan biaya yang tidak murah kita sebagai manusia tidak bisa menjamin apa apa
  • Support System dari pasangan dan keluarga juga sahabat penting juga untuk kita yang menjalani program IVF ini
  • Suami istri harus bisa menjalani setiap prosesnya bersama-sama, jadi harus dari 2 belah pihak punya semangat yang sama, dengan masing-masing bisa meluangkan waktu untuk setiap prosesnya (jangan sampai absen) 
  • Menyiapkan diri untuk olah raga dan konsumsi makanan sehat dulu sebelum prosesnya dimulai
Setelah keputusan kami bulat, saya membicarakan ke beberapa teman, team dan klien untuk pekerjaan yang sedang berjalan dan sampai kapan kemungkinan saya akan off dulu dalam pekerjaan tersebut. Alhamdulillah semua teman, team dan klien bisa mengerti kondisi saya.. ini juga termasuk salah satu hal yang saya syukuri, mempunyai teman, team dan klien seperti mereka merupakan suatu rezeki juga yang Allah kasih ke saya.

29 April 2016
Siang itu Jum'at saya dengan Geng TTC janjian untuk nobar AADC 2 di Plaza Senayan, lalu tiba-tiba saya flek "Yesss, alhamdulillah.." akhirnya datang juga untuk bisa cek esoknya dihari ke2 haid ke dokter Ivan.. Sambil atur jadwal kontrol Sabtunya ke dokter ivan, saya juga atur jadwal berangkat ke Medan agak siang.

30 April 2016
Pagi jam 08:00 WIB kami sampai di MORULA lalu langsung ambil darah untuk cek AMH dan lainnya untuk bisa diketahui kapan program IVF dimulai. Oia sebelumnya saya dan suami juga sudah screen test semuanya dari mulai virus tokso sampai HIV lengkap, alhamdulillah hasil semuanya bagus, tidak ada virus atau penyakit lainnya, hanya HB saja yang sering drop.

Jam 10:00 WIB kami masuk keruangan dokter Ivan langsung periksa dan membicarakan next step programnya, sebenarnya dokter menginginkan hasil labnya bisa keluar, sehingga bisa dengan mudah menentukan kapan dimulainya suntik menyuntik dan lainnya. Tapi sayang tidak bisa secepat itu juga hasil lab keluar, sedangkan saya musti berangkat ke Medan untuk acara Zaura Models jam 2 siang... Kami pun jadi galau antara berangkat ke Medan atau tidak, tapi dokter menenangkan untuk berangkat saja .. "saya akan telepon begitu hasilnya keluar" jadi dokter ivan memberikan prosedur 2 alternatif yang saya jalani :
  1. Long Protocol : berlangsung kurang lebih 6 minggu, pada 4 minggu pertama akan dilakukan proses penekanan hormon ditubuh biasanya dilakukan dengan pemberian pil KB dan obat GNRH Analog, setelah itu dilakukan proses stimulai sama dengan short protocol.
  2. Short Protocol : kurang lebih berlangsung 2 minggu, akan dilakukan perangsangan pertumbuhan telur sejak hari ke-2 haid selama 2 minggu.
Selama masa stimulasi, perkembangan telur terus dipantau untuk memastikan bahwa dosis stimulasi yang dilakukan sudah tepat. Setelah itu dilakukan petik telur pada akhir minggu ke2 (OPU), lalu proses pembuahan dengan sperma yang sudah diambil. Embrio akan dihasilkan dari proses pembuahan tersebut, akan ditransfer kembali ke dalam rahim kurang lebih 3-5 hari kemudian.
  • Keputusan Long Protocol atau Short Protocol itu akan bisa diketahui melalui hasil lab,
  • Apabila Long Protocol, saya hanya harus menebus obat untuk diminum harus mulai esoknya (saat itu dokter memberikan resep yang saya bisa tebus di apotik mana saja)
  • Apabila Short Protocol, saya cukup hanya datang ke RSIA Bunda begitu saya esoknya sampai diJakarta sekitar jam 10:00 malam untuk mulai disuntik.
Jam 11:00 WIB siang berangkatlah kami ke Bandara, tepat jam 13:30 WIB sebelum boarding, pihak Morula menelpon dan mengabari kalau saya bisa mulai dengan prosedur Short Protocol.

01 Mei 2016
Jadi, esoknya sepulang dari Medan kami langsung ke RSIA.Bunda untuk mulai disuntik... Bismillah perjalanan dan perjuangan kami dimulai kembali :) dan untuk lengkapnya, kalian bisa langsung lihat di VLOG aku yaaa ... jangan lupa SUBSCRIBE, LIKE or COMMENT :) Channel Lulu Elhasbu

2 comments :

  1. Kak Lulu... so inspiring... :') Bismillah lancar programnya dan segera dikarunia momongan yaahh amiiiin....

    ReplyDelete

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...